Tuberkulosis pada Anak

TUBERKULOSIS PADA ANAK

2.1. Definisi
Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh suatu basil Gram-positif tahan asam, yakni Mycobacterium tuberculosis (Robert Koch, 1882).

2.2. Klasifikasi
a. Klasifikasi berdasarkan organ tubuh yang terkena:
- Tuberkulosis paru. Tuberkulosis yang menyerang jaringan (parenkim) paru. Tidak termasuk pleura dan kelenjar hilus.
- Tuberkulosis ekstra paru. Tuberkulosis yang menyerang organ tubuh lain selain paru (pleura, selaput otak, selaput jantung, kelenjar limfe, tulang, persendian, kulit, usus, ginjal, saluran kencing, alat kelamin, dan lain – lain.
b. Klasifikasi berdasarkan riwayat pengobatan sebelumnya:
- Kasus baru. Adalah pasien yang belum pernah diobati dengan OAT atau sudah pernah menelan OAT kurang dari satu bulan (4 minggu).
- Kasus kambuh (Relaps). Adalah pasien tuberculosis yang sebelumnya pernah mendapatkan pengobatan tuberculosis dan telah dinyatakan sembuh atau pengobatan lengkap, didiagnosis kembali dengan BTA positif (apusan atau kultur).
- Kasus setelah putus berobat (Default). Adalah pasien yang telah berobat dan putus berobat 2 bulan atau lebih dengan BTA positif.
- Kasus setelah gagal (Failure). Adalah pasien yang hasil pemeriksaan dahaknya tetap positif atau kembali menjadi positif pada bulan ke lima atau lebih selama pengobatan.
- Kasus pindahan (Transfer In). Adalah pasien yang dipindahkan dari UPK yang memiliki register TB lain untuk melanjutkan pengobatannya.
- Kasus lain. Adalah semua kasus yang tidak memenuhi ketentuan di atas. Dalam kelompok ini termasuk kasus kronik (pasien dengan pemeriksaan masih BTA positif setelah selesai pengobatan ulang) (Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis, 2007).

2.3. Etiologi
Tuberkulosis disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.. Agen tuberkulosis merupakan anggota ordo Actinomisetales dan famili Mikobakteriaseae, berbentuk batang, gram positif, pleiomorfik, tidak bergerak, tidak membentuk spora, panjang sekitar 2-4mikrometer. Pada spesimen klinis yang diwarnai atau media biakan, bakteri dapat tampak sendiri-sendiri atau berkelompok. Bakteri ini merupakan aerob obligat, tumbuh paling baik pada suhu 37-41 derajat celcius (Behrman, Kliegman, Arvin, 2000).

2.4. Patogenesis
Paru merupakan port d’entree/ tempat masuk pada lebih dari 98% kasus infeksi tuberkulosis. Karena ukuran bakteri yang sangat kecil (<5mikrometer),>=6
8. Tatalaksana tuberkulosis pada anak merupakan suetu kesatuan yang tidak terpisahkan antara pemberian medikamentosa, penataan gizi, dan lingkungan sekitarnya.
9. Obat tuberkulosis utama (first line) saat ini adalah rifampisis, INH, pirazinamid, etambutol, dan streptomisin. Prinsip dasar pengobatan tuberkulosis adalah minimal dua macam obat dan diberikan dalam waktu relatif lama (6-12 bulan). Pengobatan tuberkulosis dibagi dalam dua fase yaitu fase intensif (dua bulan pertama) dan sisanya sebagai fase lanjutan.

3.2. Saran
1. Penyuluhan kepada penderita tuberkulosis dan keluarga mengenai penyakitnya, perlu diberikan sebelum pengobatan, agar penderita beserta keluarga mengerti dan mau mengikuti jadwal pengobatan.
2. Perlu peningkatan pengetahuan, keterampilan petugas pelayanan kesehatan dalam memberi pelayanan pengobatan kepada penderita Tuberkulosis anak.

DAFTAR PUSTAKA



Baratawidjaja, K.G., 2004. Imunologi Dasar (edisi ke-6), Balai Penerbit FK UI, Jakarta.


Behrman, Kliegman, Arvin, 2000. Ilmu Kesehatan Anak. Penerbit Buku Kedokteran AGC, Jakarta.


Corry, S., Wahidiyat, I., Sastroasmoro, S., 2003. Diagnosis Fisis pada Anak. CV Sagung Seto, Jakarta.


Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2007. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.


Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik, 2005. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Tuberkulosis. Departemen Kesehatan RI, Jakarta.


Extensive Transmission of Mycobacterium tuberculosis from a Child. http://www.cdc.gov/TB/pubs/sledeset/pediatricTB/defailt.htm.. Last Modified: 2006.


Extensive Transmission of Mycobacterium tuberculosis from a Child. http://www.nejm.com. Last Modified 11/11/1999.


Gupte, Satish, 1990. Mikrobiologi Dasar. Binarupa Aksara, Jakarta.


Guidelines for Preventing the Transmission of Mycobacterium tuberculosis
in Health-Care Settings. http//www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwr.html. Modified: 30/12/2005.


Mcphee, S., Papadakis, M., 2008. Current Medical Diagnosis and Treatment. Mc Graw Hill Medical, New York.


Raharjo, N., Basir, D., Makmuri, MS., Kartasasmita, C., 2005. Pedoman Nasional Tuberkulosis Anak. UKK Pulmonologi PP IDAI, Jakarta.


Tjay, T., Rahardja, K., 2007. Obat – Obat Penting. Percetakan PT Gramedia, Jakarta.


Tuberculosis. http://www.emedicine.medscape.com.article/969401-overview. Last Modified: 30/10/2008.


Tuberculosis. http://www.emedicine.medscape.com.article/969401-overview. Last Modified: 30/10/2008.


Widodo, E., 2003. Pediatrics Update 2003. Ikatan Dokter Anak Indonesia, Jakarta.


William, W., et al, 2007. Current Pediatric Diagnosis and Treatment. Graw Hill Medical, New York.

Uenak tenan trancam Bu Dar..


Ada yang beda di zal melati di akhir-akhir stase Interna. Kami tour ke Sarangan bersama personil Melati. Kebetulan ada waktu libur panjang yang sengaja di manfaatkan untuk tour ke Sarangan bersama teman-teman. Yang berkesan dari perjalanan itu adalah makanan favoritku yang di buat special bu Dar (senior di Melati). Makanan itu disebut trancam..

Trancam bukan makanan sembarang makanan, bukan pula kalau makan trancam terus terancam sinkop, koma or something like that pokoknya. Trancam disini adalah makanan khas yang terbuat dari berbagai macam sayur-sayuran mentah yang dicampur dengan bumbu yang terbuat dari parutan kelapa.. hmmm... Mak Nyuuuuuuuuuuusss..

Trancam buatan bu dar memang OK!!
Pertama makan waktu ke sarangan, makan sama ikan lele goreng pak mul. Trancamnya bumbunya terasa banget. Nyam..nyam.. bahkan sampai nambah dua kali hehehe...

Kedua setelah pulang dari sarangan bu dar bikin lagi tapi kali ini tanpa ikan lele. Bu dar emang jago masak, trancam yang kedua ga kalah uenaknya dengan trancam yang pertama, walaupun hanya makan dengan kerupuk nasi tapi tetap uenak tenaaaann.. hehehehe..

Nah, yang ketiga kalinya bikin trancam pas hari jumat sebelum puasa. Trancam belum jadi udah di sikat. Padahal belum dikasih kacang panjang, belum komplitlah pokoknya.. Tapi apa mau dikata mumpung belum puasa, jadi disikat semua ama binta n dapper. Aku kebagian sedikit, huh dasar mereka. Makan trancam aku disisain sedikit..

Overall, trancam mak nyuuuuuuuuuuusss..
Kapan-kapan buat lagi ya Bu Dar.. hehehe


All About Leptospirosis

LEPTOSPIROSIS
A. Definisi
Leptospirosis adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh suatu mikrorganisme Leptopsiro interogans. Penyakit ini memiliki manifestasi klinik dari bentuk yang ringan dengan gejala sakit kepala dan mialigia seperti influenza hingga bentuk berat dengan gejala ikterus, disfungsi ginjal dan diathesis hemorrhagic. Penyakit ini pertama kali ditemukan ole Weil pada tahun 1886, oleh karena itu, bentuk berat penyakit ini dikenal dengan Weil’s disease. Penyakit ini dikenal dengan berbagai nama seperti mud fever, slime fever, swamp fever, dan sebagainya. 1,2,3


B. Etiologi
Leptospira disebabkan oleh genus leptospira, family leptospiraceae yang merupakan suatu mikroorganisme spirachaeta. Ciri khas mikroroganisme ini adalah bergelung, tipis, motilitas tinggi yang panjangnya 5-15 um, dengan spiral halus lebarnya 0,1-0,2 um, salah satu ujungnya membengkak membentuk suatu kait, memiliki dua buah periplasmic flagella yang dapat membuat terowongan menginfeksi jaringan. Spiroceta ini begitu halus sehingga dalam mikroskop lapangan gelap hanya dapat dilihat sebagai rantai kokus kecil-kecil. Dengan pemeriksaan lapang redup pada mikroskop biasa morfologi leptospira secara umum dapat dilihat. Untuk mengamati lebih jelas gerakan leptospira digunakan mikroskop lapang gelap. Leptospira membutuhkan media dan kondisi yang khusus untuk tumbuh. Dengan medium flethcer’s dapat tumbuh dengan baik sebagai obligat anaerob.1,2

Secara sederhana genus leptospira terdiri atas dua species yaitu L.interogans yang pathogen dan L. biflexa yang non pathogen. L. interrogans dibagi menjadi beberapa serogroup dan serogroup ini dibagi menjadi beberapa serovar menurut komposisi antigennya. Saat ini telah ditemukan 23 serogroup yang dibagi menjadi 250 serovar. Beberapa serogroup yang penting adalah icterohemorrhagiae,canicola, pomona, australis, grippotyphosa, hyos, dan sejroe. 2,3


C. Epidemiologi
Leptospirosis tersebar hampur diseluruh benua kecuali benua Amerika, namun penyebaran paling banyak terdapat di daerah tropis. Leptospirosis bisa terdapat dalam binatang piaraan seperti anjing, babi, kuda, lembu, kucing. Dalam tubuh binatang tersebut, Leptospirosis hidup dalam ginjal atau air kencingnya. Tikus merupakan vector utama dari Leptospira icterohaemorrhagica penyebab leptospirosis pada manusia. Dalam tubuh tikus, leptospira akan menetap dan membentuk koloni serta berkembang biak didalam epitel tubulus ginjal tikus dan terus menerus ikut mengalir dalam filtrat urine. Penyakit ini bersifat musiman, didaerah beriklim sedang masa puncak insiden dijumpai pada musim panas dan musim gugur karena temperature adalah faktor yang mempengaruhi kelangsungan hidup leptopsira. Sedangkan di daerah tropis insiden tertinggi terjadi selama musim hujan.1

Leptospira mengenai paling banyak mamalia seperti landak, tikus, kelinci, tupai, musang dan sebagainya. Binatang pengerat terutama tikus merupakan reservoir paling banyak. Leptospira membentuk hubungan simbiosis dengan pejamunya dan dapat menetap dalam tubulus renalis selama berbulan-bulan dan bahkan bertahun-tahun. Beberapa reservoir berhubungan dengan binatang tertentu seperti L. icterohaemoragiae dengan tikus, L. hardjo dengan sapi, L. canicola dengan anjing dan L. pomona dengan babi. 1,2

Di Indonesia Leptospira ditemukan di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Bali, NTB, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur. Salah satu kendala dalam penanganan leptospira adalah kesulitan dalam melakukan diagnostic awal. Diagnostic pasti dengan ditegakkan dengan ditemukannya leptospira dalam urin atau hasil serologi positif. Untuk dapat berkembang biak, leptospira memerlukan lingkungan optimal serta tergantung pada suhu yang lembab, hangat, dimana lokasi ini ditemukan didaerah tropis.1,

Manusia dapat terinfeksi melalui kontak dengan air atau tanah, lumpur yang telah terkontaminasi oleh urin binatang yang telah terinfeksi leptospira. Infeksi tersebut terjadi jika terdapat luka pada kulit ataupun selaput lender. Air genangan dapat memanikan peranan dalam proses penularan penyakit. Kadang-kadang penyakit ini terjadi akibat gigitan binatang yang sebelumnya terinfeksi leptospira. Transmisi dari manusia ke manusia paling jarang terjadi. Orang-orang yang memiliki faktor resiko penularan leptospira adalah pekerja di sawah, pertanian, perkebunan, peternakan, pekerja tambang, dokter hewan. 2

D. Patofisiologi
Leptospira masuk kedalam tubuh manusia melalui kulit dan membrane mukosa yang terluka kemudian masuk kedalam aliran darah dan berkembang khususnya pada konjungtiva dan batas oro-nasofaring. Kemudian terjadi respon imun seluler dan humoral sehingga infeksi ini dapat ditekan dan terbentuk antibody spesifik. Leptospira dapat bertahan sampai ke ginjal dan sampai ke tubulus konvoluntus sehingga dapat berkembang biak di ginjal. Leptospira dapat mencapai ke pembuluh darah dan jaringan sehingga dapat diisolasi dalam darah dan LCS pada hari ke 4-10 dari perjalanan penyakit. Pada pemeriksaan LCS ditemukan pleocitosis. Pada infiltrasi pembuluh darah dapat merusak pembuluh darah yang dapat menyebabkan vasculitis dengan terjadi kebocoran dan ekstravasasi darah sehingga terjadi perdarahan. Setelah terjadi proses imun leptospira dapat lenyap dari darah setelah terbentuk agglutinin. Setelah fase leptospiremia 4-7 hari, mikroorganisme hanya dapat ditemukan dalam jaringan ginjal dan okuler. Dalam perjalana pada fase leptospiremia, leptospira melepaskan toksin yang bertanggung jawab atas terjadinya keadaan patologi pada beberapa organ. Lesi yang muncul terjadi karena kerusakan pada endotel kapiler. Organ-organ yang sering terkena leptospira adalah sebagai berikut :1.2.3.4,5

Ginjal. Nefritis Interstisial dengan infiltrasi sel mononuclear merupakan bentuk lesi yang dapat terjadi tanpa disertai gangguan fungsi ginjal. Sedangkan jika terjadi gagal ginjal akibat nekrosis tubular akut.

Hati. Pada organ hati terjadi nekrosis sentilobuler fokal dengan infiltrasi sel limfosit fokal dan proliferasi sel Kupfer.

Jantung. Kelainan miokradium dapat fokal ataupun difus berupa interstisial edema dengan infiltrasi sel mononuclear dan plasma. Nekrosis berhubungan dengan infiltrasi neutrofil. Dapat terjadi perdarahan fokal dan juga endokarditis.

Otot rangka. Pada otot rangka terjadi nekrosis, vakuolisasi dan kehilangan striata. Nyeri otot yang terjadi pada leptospira disebabkan oleh invasi langsung leptospira.

Mata. Leptospira dapat masuk ke uvea anterior yang dapat menyebabkan uveitis anterior pada saat fase leptospiremia.

Pembuluh darah. Bakteri yang menempel pada dinding pembuluh darah dapat terjadi vaskulitis dengan manifetasi perdarahan termasuk pada mukosa, organ-organ visceral dan perdarahan bawah kulit.

Susunan Saraf Pusat (SSP). Manifestasi masuknya bakteri ke dalam LCS adalah meningitis. Meningitis terjadi sewaktu terbentuknya respon antibodi, bukan pada saat masuk ke LCS. Terjadi penebalan meninges dengan peningkatan sel mononuclear arakhnoid. Meningitis yang terjadi adalah meningitis aseptic, biasanya paling sering disebabkan oleh L.canicola.

Weil Disease
Weil disease merupakan leptopsirosis yang berat ditandai dengan ikterus biasanya disertai dengan perdarahan, anemia, azotemia, gangguan kesadaran dan demam tipe continue. Serotype leptospira yang menyebabkan weil disease adalah serotype icterohaemorrhagica. Gambaran klinis bervariasi berupa gangguan renal, hepatic dan disfungsi vascular.1

E. GAMBARAN KLNINIS
Masa inkubasi 2-26 hari, dengan manifestasi klinis dibagi menjadi 2 fase penyakit yang khas yaitu fase leptospiremia dan fase imun.1,2

Fase Leptopsiremia
Fase ini ditandai dengan adanya leptospira di dalam darah dan cairan srebrospinal, berlangsung secara tiba-tiba dengan gejala awal sakit kepala biasanya di bagian frontal, rasa sakit yang hebat terutama pada paha, betis dan pinggang disertai dengan nyeri tekan. Mialgia dapat diikuti dengan hiperestesia kulit, demam tinggi yang disertai mengigil, juga didapati mual muntah disertai mencret, bahkan dapat terjadi penurunan kesadaran. Pada hari keempat dapat disertai dengan konjungtiva suffusion dan fotofobia. Pada kulit dapat dijumpai rash berbentuk macular, makulopapular atau urtikaria. Kadang dapat dijumpai hepatosplenomegali dan limfadenopati. Fase ini berlangsung selama 4-7 hari.1,2,5

Fase Imun
Fase ini ditandai dengan peningkatan titer antibody, dapat timbul demam yang mencapai suhu 40oC disertai menggigil dan kelemahan umum. Terdapat rasa sakit menyeluruh diotot-otot leher terutama diotot bagian betis. Terdapat perdarahan berupa epistaksis, gejala kerusakan pada ginjal dan hati, uremia dan ikterik. Perdarahan paling jelas terlihat pada fase ikterik, pupura, petechiae, epistaksis, perdarahan gusi merupakan manifetasi perdarahan yang paling sering. Conjunctiva injection dan conjunctiva suffusion dengan ikterus merupakan tanda patognomosis untuk leptospirosis. Pada sekitar 50% pasien dapat terjadi meningitis. Pada fase ini leptospira dapat dijumpai dalam urin. Gambaran perjalanan penyakit leptospirosis dapat dilihat pada gambar dibawah ini.1,2,5

F. DIAGNOSIS
Pada anamnesis, penting diketahui tentang riwayat pekerjaan pasien, apakah termasuk kelompok resiko tinggi. Gejala dan keluhan didapati demam muncul mendadak, sakit kepala bagian frontal, nyeri otot, fotofobia. Pada pemeriksaan fisik didapati demam, bradikardia, nyeri tekan dan hepatomegali. Pada pemeriksaan laboratorium darah rutin biasanya dijumpai leukositosis, pada pemeriksaan urin dijumpai protein urin, leukosituria. Diagnose pasti dengan kultur dan serologi.1,4

Kultur
Dengan mengambil specimen dari darah dan LCS segera pada awal gejala. Dianjurkan untuk melakukan kultur ganda dan mengambil specimen pada fase leptospiremia serta belum diberi antibiotic. Kultur urin diambil setelah 2-4 minggu onset penyakit. 1,4

Serologi
Pemeriksaan untuk mendeteksi leptospira dengan cepat adalah dengan pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR), silver stain atau fluorescent antibody stain, dan mikroskop lapangan gelap. 3,4

G. PENGOBATAN
Pengobatan suportif dengan observasi ketat untuk mendeteksi dan mengatasi keadaan dehidrasi, hipotensi, perdarahan dan gagal ginjal sangat penting pada leptospirosis. Pemberian antobiotik harus dimulai secepat mungkin, bias any pemberian dalam 4 hari setelah onset cukup efektif. Berikut golongan antibiotic yang dapat diberika pada pasien leptospirosis :1
Indikasi Regimen Dosis
Leptospirosis ringan Doksisiklin 2 x 100 mg
Ampisilin 4 x 500-750 mg
Amoksisilin 4 x 500 mg
Leptospirosis sedang/berat Penisilin G 1,5 juta unit/ 6 jam
Ampisilin 1 gram/ 6 jam
Amoksisilin 1 gram/ 6 jam
Kemoprofilaksis Doksisiklin 200 mg/ minggu

Sampai saat ini penisilin masih menjadi pilihan utama, namun perlu diingat bahwa antibiotic bermanfaat jika leptospira masih di darah (fase leptospiremia). Pada pemberian penisilin dapat timbul reaksi Jarisch-Herxheimer 4 sampai 6 jam setelah pemberian intravena yang menunjukkan adanya aktivitas anti leptospira. Tindakan suportif diberikan sesuai dengan keparahan penyakit dan komplikasi yang timbul. Kesimbangan cairan, elektrolit dan asam basa diatur sebagaimana pada penaggulangan gagal ginjal secara umum. Jika terjadi azotemia berat dapat dilakukan dialisa.1

H. PROGNOSIS
Jika tidak ada ikterus, penyakit jarang fatal. Pada kasus dengan ikterus, angka kematian 5% pada umur dibawah 30 tahun. Pada usia lanjut mencapai 30-40%.1

I. PENCEGAHAN
Pencegahan leptospira khususnya didaerah tropis sangat sulit karena banyaknya hospes perantara dan jenis serotype sulit untuk dihapuskan. Bagi mereka yang memiliki resiko tinggi untuk tertular laptospirosis harus diberikan perlindungan khusus yang dapat melindungi dari kontak dengan bahan-bahan yang terkontaminasi dengan kemih binatang reservoir. Pemberian doksisiklin 200 mg perminggu dikatakan bermanfaat untuk mengurangi serangan leptospirosis bagi mereka yang resiko tinggi dan terpapar dalam waktu singkat.4

J. KESIMPULAN
Leptospirosis adalah suatu penyakit zoonosis yang disebabkan oleh leptospira. Manusia dapat terinfeksi melalui kontak dengan leptospira secara incidental. Gejala klinis yang timbul mulai dari yang ringan sampai yang berat bahkan kematian bila terlambat dalam pengobatan. Diagnosa dini yang tepat dan penatalaksanaan yang cepat akan mencegah perjalanan penyakit menjadi berat. Pencegahan dini terhadap mereka yang terekspos diharapkan dapat melindungi mereka dari serangan leptospirosis.1,2,3,4,5

DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim, 2005, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III, FK UI. Jakarta. Hal 1845-1848.
2. Hauser, Kasper et al, 2005, Harrison’s Principles of Internal Medicine 16 editions, Mc Graw Hill. New York. Page 988-990.
3. Kayser, et al, 2005, Medical Microbiology, thieme. Page 328-330.
4. Sandra, Gompf, 2008, Leptospirosis, last up date August, 11, 2008. Download from www.emedicine.com/leptospirosis.html.
5. Human Leptospirosis : Guidance for Diagnosis, Surveillans and Control. WHO and International Leptospirosis Society 2003.

Case 2 : Observasi Ikterik

STATUS PASIEN
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. Hn
Jenis Kelamin : Wanita
Usia : 27 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status : Menikah
Agama : Islam
Alamat : Jambanan, Sidoharjo Sragen
Nomor RM : 290478
Tanggal masuk : 27 Juli 2009


II. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan pada tanggal 27 Juli 2009 pukul 13.30, dilakukan secara autoanamnesis.
Keluhan Umum : Demam
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan demam selama dua hari, saat demam pasien mengalami kejang, keluhan tersebut disertai dengan mual dan muntah lebih dari tiga kali, pasien mengeluh pinggang sakit dan sakit kepala cekot-cekot. Pasien mengalami BAB cair lebih dari 5 kali, perut terasa perih, BAK seperti teh. Keluhan tersebut kemudian diperiksakan ke dokter dan diberi obat-obatan oleh dokter namun pasien langsung lemas. Karena keluhan tidak kunjung membaik, oleh keluarga, pasien dibawa ke IGD RSUD Sragen.
Anamnesis Sistem
Sistem Serebrospinal : deman (+), pusing cekot-cekot(+)
Sistem Kardiovaskuler : nyeri dada (-), berdebar-debar (-)
Sistem Respirasi : batuk (-), sesak nafas (-)
Sistem Gastrointestinal : nyeri perut (+), mual dan muntah > 3 kali (+), diare > 5 kali (-)
Sistem Urogenital : BAK seperti teh
Sistem Muskuloskeletal : bengkak (-), kelemahan anggota gerak (-)

Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat sakit kuning disangkal
- Riwayat sakit maag
- Riwayat mondok karena SC
- Riwayat kejang disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
- Tidak ada anggota keluarga yang memiliki sakit serupa
- Tidak ada anggota keluarga yang sakit kejang
Kebiasaan dan lingkungan
- Pasien memiliki kebiasaan minum minuman bersoda dan memiliki kebiasaan membeli makanan di pinggir jalan.
- Pasien tidak pernah meminum-minuman yang beralkohol.
- Pasien menggunakan air PDAM untuk kegiatan sehari-hari dirumah.

Resume Anamnesis
Seorang wanita berusia 27 tahun datang ke IGD RSUD Sragen dengan keluhan demam dua hari, mual dan muntah, BAB cair lebih dari 5 kali, BAK seperti teh, pasien mengeluh sakit pinggang dan sakit kepala. Pasien menyangkal minum-minuman beralkohol, pasien memiliki kebiasaan membeli makanan di pinggir jalan.

III. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan di bangsal melati pada tanggal 27 Juli 2009 pukul 14.00 WIB
Status generalis : keadaan umum baik, kesadaran compos mentis

Pemeriksaan vital sign
Tekanan darah : 120/80
Nadi : 80 kali/menit
Respirasi : 20 kali/menit
Suhu : 38o C

Pemeriksaan Kepala
Konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (+/+)
Pemeriksaan leher
Tidak ada deviasi trakea, tidak ada pembesaran tiroid, kelenjar limfonodi leher tidak teraba, JVP tidak meningkat.

Pemeriksaan Thorak
Pemeriksaan Fisik Jantung
Inspeksi : tidak ada tanda-tanda inflamasi, dinding dada simetris kanan dan kiri, tidak ada retraksi dinding dada, pulsasi ictus cordis terlihat di SIC IV linea midclavicularis sinistra.
Palpasi : tidak teraba massa, ictus cordis teraba di di SIC IV linea midclavicularis sinistra.
Perkusi : redup di bagian jantung, batas bawah paru dan jantung di SIC IV linea midclavicula sinistra dan batas atas setinggi SIC III linea parasternalis kiri.
Auskultasi : Suara jantung I dan II regular, tidak ada bising.

Pemeriksaan Fisik Paru
Inspeksi : tidak ada tanda-tanda inflamasi, dinding dada simetris kanan dan kiri, tidak ada ketinggalan gerak, tidak ada retraksi dinding dada,
Palpasi : tidak teraba massa, tidak ada krepitasi, vocal fremitus normal.
Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru. Batas hepar dan paru lobus kanan hepar terletak setinggi SIC VI linea midclavicularis dextra.
Auskultasi : Suara pernapasan bronchial dan vesikuler, tidak ada wheezing dan ronki.

Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : bentuk dinding perut datar, tidak ada sikatrik
Auskultasi : peristaltic (+) 15 x/menit
Palpasi : nyeri tekan (+), hepar dan lien tidak teraba, Murphy sign (-)
Perkusi : timpani dikeempat kuadaran abdomen.

Pemeriksaan Ekstremitas
Tidak ada kelemahan anggota gerak.

IV. RESUME PEMERIKSAAN FISIK
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien baik, vital sign didapatkan TD 120/80, Nadi 80x/menit, Respirasi 20x/menit, suhu 37oC. Pemeriksaan kepala didapatkan sclera ikterik, pemeriksaan thorak tidak didapatkan kelainan. Pemeriksaan abdomen tidak didapatkan kelainan. Hepar dan lien tidak membesar. Pemeriksaan ekstermitas tidak ada kelainan.

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan pada tanggal 28 Juli 2009 adalah sebagai berikut :
Pemeriksaan Hasil
Satuan Nilai Normal
WBC 11,8 103/ul 4,8-10,8
RBC 4,36 106/ul 4,7-6,1
HGB 12,4 g/dl 14-18
HCT 35,7 % 42-52
MCV 8,9 Fl 80-94
MCH 28,4 Pq 27-31
MCHC 34,7 g/dl 33-37
PLT 268 103/ul 150-450
RDW-CV 17,2 % 11,5-14,5
PDW 10,5 fl 9-13
MPV 8,8 fl 9,2-11,1
P-LCR 17,2 % 15-25
Diff
Neutrofil% 65,6 % 40-74
Limfosit% 18,4 % 19-48
MXD% 16,0 % 4-18
Neutrofil# 7,7 103/ul 1,5-7
Limfosit# 2,2 103/ul 1-3,7
MXD 1,9 103/ul 0-1,2
LEDI/II 10/50 mm/jam 0-15
Golongan Darah A
Glukosa Sewaktu 52
SGOT 62 ul L : <>

DPR Melupakan lagu Indonesia Raya

Dalam pidato kenegaraan kali ini ada sesuatu yang ganjil, dimana dalam pembukaan pidato kenegaraan ada sesuatu yang dilewatkan tanpa adanya menyanyikan lagu Indonesia Raya.

"Mohon maaf sebelumnya ada yang tertinggal, dimana seharusnya menyanyikan Indonesia Raya," kata Ketua pimpinan sidang Paripurna, Agung Laksono dalam penutupan pidatonya di Gedung DPR, Senayan. Sebagai informasi, biasanya secara protokoler dalam memulai pidato kenegaraan harus diawali menyanyikan lagu Indonesia Raya dan disusul dengan mengheningkan cipta. Namun kali ini tidak diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya, tapi langsung dimulai mengheningkan cipta.

Ini yang dikatakan desakralisasi nilai-nilai perjuangan.Perjuangan dengan menumpahkan darah ke tanah ibu pertiwi hilang hanya dalam waktu sekejap. Lagu Indonesia rayat yang mengobarkan semangat pantang menyerah untuk tumpah darah Indonesia seolah-olah hanya teks biasa yang mudah untuk dibuang begitu saja.

Inilah ironi negara kaya tapi miskin. Mudah melupakan sesuatu yang seharusnya diingat kapan saja dimana saja. Tingkah polah wakil rakyat di DPR ketika mendengarkan pidato presiden di gedung DPR. Begitu mudahnya melupakan lagu Indonesia raya yang seharusnya tetap diingat dalam setiap momentum. Lagu yang saat ditulis dan diperdengarkan memiliki arti tersendiri bagi rakyat Indonesia.

Apakah ini tanda-tanda, wakil rakyat lupa akan rakyatnya?? Ketika ketua DPR dimintai pendapatnya tentang hal ini jawabannya singkat, khilaf. Lagu Indonesia yang setiap hari diperdengarkan begitu mudah untuk dilupakan.


JK Pulang Kampung



JK benar-benar menepati janjinya untuk pulang kampung pasca pilpres yang baru saja dilalui. Seperti yang diketahui saat pemaparan visi dan misi dalam debat capres, jika tidak terpilih menjadi Presiden, JK akan pulang kampung untuk mengurus mesjid, pendidikan dan perdamaian. Dan hal- itu benar-benar ditepati oleh JK, saat kembali ke Makassar, JK disambut bak pahlawan demokrasi karena berani mendobrak tradisi yang selama ini menempatkan hanya orang jwa yang pantas menjadi Presiden.

JK adalah pahlawan Demokrasi sesungguhnya. Ditengah-tengah arus yang tidak menghendaki JK menjadi Capres. DIa tetap konsisten maju menjadi Capres walaupun ari segi usia sudah terbilang udzur. Jk tetap komitmen untuk pulang kampung walaupun segudang jabatan strategis di negeri ini sudah dipersiapkan. Presiden SBY sendiri menjanjikan posisi Utusan Khusus Perdamaian, namun JK menolak. Dalam kalangan internal Golkar, JK diberi amanah oleh calon ketum sebagai ketua Kehormatan yang memiliki fungsi yang luas, JK tetap menolak. Yang terakhir, JK masuk dalam bursa ketua umum PB NU dan sekali lagi, JK menolak.

Inilah bukti konsistensi seorang pahlawan sejati, seorang negarawan yang tetap profesional mengemban tugas sampai selesai sebagai wapres. JK memiliki komitmen dan integritas yang inggi sebagai Bapak Bangsa yang namanya siap di kenang sepanjang massa.

Indonesia pantas bersyukur, memiliki anak bangsa yang mengabdikan sepenuhnya dedikasi untuk perdamaian bangsa, bukan hanya di Indonesia. Akan tetapi juga di dunia. JK adalah inspirasi untuk maju. Gagasan demi gagasan yang tertuang dalam program kerja kabinet merupakan terobosan-terobosan yang dilakukan bersama SBY. Dan hasilnya seluruh rakyat dapat menikmatinya.

Indonesia masih membutuhkan sosok yang bekerja keras, tekun dan penuh dengan dedikasi tinggi untuk memajukan Indonesia kedepan. Semoga Indonesia tidak akan pernah kehilangan anak bangsa yang mendedikasikan hidupnya untuk bangsa dan negara.

Puisi terakhir WS Rendra

"Tuhan, aku cinta padamu..."

Aku lemas
Tapi berdaya
Aku tidak sambat rasa sakit
atau gatal

Aku pengin makan tajin
Aku tidak pernah sesak nafas
Tapi tubuhku tidak memuaskan
untuk punya posisi yang ideal dan wajar

Aku pengin membersihkan tubuhku
dari racun kimiawi

Aku ingin kembali pada jalan alam
Aku ingin meningkatkan pengabdian
kepada Allah

Tuhan, aku cinta padamu

Rendra
31 July 2009
Mitra Keluarga


Tortuous Varicosities in Chronic Schistosomiasis


A 34-year-old Brazilian man presented with a 24-year history of prominent, progressively dilating superficial veins. The veins of the lower limbs dilated first, gradually becoming discolored and indurated (Panel A). After 5 years, varicosities appeared on the anterior chest and abdominal wall (Panel B). Gynecomastia, splenomegaly, and bilateral varicoceles also developed. Jaundice, spider angiomata, and testicular atrophy were not seen. There was no evidence of liver failure; however, a platelet count of 20,000 per cubic millimeter indicated thrombocytopenia. Duplex Doppler ultrasonography of the abdomen showed periportal fibrosis, splenomegaly, and high portal flow. Esophagogastroduodenoscopy confirmed the presence of esophageal varices. Viable eggs of Schistosoma mansoni were found in stool specimens, which confirmed the diagnosis of intestinal schistosomiasis leading to portal hypertension and splenic sequestration. He was treated with praziquantel and cleared the S. mansoni infection. Despite evidence of profound portal hypertension, he has done well. More than 200 million people worldwide are infected with schistosomes. Of these, approximately 120 million have symptoms and 20 million are severely ill. During the past decade, targeted interventions combining snail control, improved water quality, and the treatment of infected persons have contributed to diminishing the burden of disease.

sourece : www.nejm.com

In Memory : Cory Aquino Sang Revolusioner People Power


Dunia tak akan melupakan mantan Presiden Filipina Corazon Aquino. Perempuan yang dikenal dengan gerakan 'People Power' ini adalah ikon perjuangan rakyat melawan penguasa lalim. Cory -sapaan akrabnya- bukanlah perempuan biasa. Dia adalah seorang pemimpin revolusi yang menginspirasikan gerakan melawan tirani.

Kepergiannya pada Sabtu 31 Juli 2009 pun membuat rakyat Filipina berkabung selama 10 hari. Sebagai pemimpin revolusi, Cory yang meninggal pada usia 76 tahun selalu dikenang sebagai perempuan hebat yang mengembalikan nyawa demokrasi Filipina pada 1986. Sejarah mencatat masa genting itu sebagai tahun yang tak terlupakan.

Selama 3 hari di bulan Februari 1986, dunia melihat Cory, seorang perempuan yang mengenakan pakaian berwarna kuning menyala yang memimpin jutaan orang dalam gerakan damai menentang Ferdinand Marcos. Saat itu, Marcos yang berkuasa dengan tangan besinya telah memerintah selama dua dasawarsa.

Sebelumnya, Cory hanyalah ibu rumah tangga biasa. Lahir sebagai keturunan klan Cojuangco di kawasan utara Provinsi Tarlac pada 25 Januari 1933, Cory tumbuh sebagai keluarga dengan berbagai privilege, kekuasaan dan kekayaan. Dia pun mendapatkan pendidikan yang berkualitas di AS dan Manila. Pada mulanya, Cory tak memiliki ambisi politik apa-apa, namun semuanya menjadi berbeda setelah dia bertemu seorang wartawan muda dengan karir cemerlang, Benigno 'Ninoy' Aquino. Ninoy yang berasal dari klan Tarlac kemudian menikahinya pada 1954.

Ninoy yang cerdas dan kritis kemudian menjadi senator yang mendapat dukungan dari sejumlah kalangan untuk maju menjadi presiden pengganti Marcos. Seketika Ninoy pun menjadi ancaman bagi Marcos. Pada September 1972, Marcos menyatakan keadaan perang dan memenjarakan ratusan lawan politik maupun pengecamnya, termasuk Ninoy.

Sampai pada suatu saat, Ninoy yang menderita sakit mendapat izin untuk berobat ke Boston, AS bersama istrinya. Marcos pun cukup lega karena Ninoy dalam pengasingannya di Boston tak akan banyak mengusik Marcos. Namun setelah Ninoy sembuh, Marcos gusar karena lawannya itu ngotot kembali ke Filipina.

Pada 1983, Ninoy yang tak tahan melihat penderitaan rakyat Filipina dari jauh pun memilih pulang kampung. Namun 20 Agustus menjadi hari terakhirnya di dunia. Saat kaki Ninoy menginjak tanah Filipina, sebutir peluru menembus kepalanya. Senator yang dirindukan rakyat Filipina itu pun tewas.

Kematian Ninoy membuat Cory memutuskan segera kembali ke Filipina dan menggalang kekuatan untuk menyatukan kalangan oposisi. "Saya bukan membalas dendam, hanya keadilan. Tidak hanya untuk Ninoy, tapi untuk seluruh rakyat Filipina yang menderita," kata Cory saat mendeklarasikan gerakan 'People Power'.

Puncak gerakan oposisi terjadi setelah Marcos memenangkan pemilu Filipina pada 1986 yang diwarnai kecurangan yang sangat masif. Cory yang didukung Gereja Katolik memimpin lebih dari 1 juta orang turun ke jalan. Saat itu pun dikenang dengan kelahiran 'People Power'. Gerakan itu pun sukses menggulingkan Marcos. Cory naik menjadi Presiden Filipina.

Cory segera membentuk komisi untuk merancang konstitusi baru serta menghapus jaringan kroni Marcos yang mengontrol ekonomi dan membebaskan aktivis politik. Cory juga memulai dialog dengan kalangan komunis dan muslim pemberontak. Keberhasilannya menegakkan demokrasi pun membuat majalah TIME menganugerahkan gelar Women of The Year pada 1986.

Sayang, usaha Cory tak berjalan seperti yang dia cita-citakan. Koalisi yang dibangunnya pecah. Dia digoyang 6 kudeta militer, pertentangan politik, serangan pemberontak dan kegagalannya mengubah sistem politik yang didominasi klan keluarga elit. Cory juga beberapa kali lolos dari sejumlah kudeta berdarah.

Meski pemerintahannya berakhir, Cory tetap konsisten dengan cita-citanya. Pada masa pensiunnya bahkan saat menderita sakit, dia tak pernah lupa mengingatkan rakyat Filipina untuk melawan penyalahgunaan kekuasaan dalam pemerintahan. Dia dijuluki sebagai pahlawan Asia oleh majalah TIME pada 2006. TIME menggambarkan Cory sebagai simbol 'People Power' yang memberi inspirasi melawan tirani.

Pada tahun terakhirnya, Cory yang dulunya mendukung kepemimpinan Presiden Gloria Macapagal Arroyo berbalik arah menentangnya. Itulah wujud konsistensi Cory tak merestui Arroyo yang keluarganya didakwa melakukan korupsi. Cory bahkan ikut bergabung dengan massa yang turun ke jalan untuk mendemo Arroyo. Namun aksi itu mau tak mau berhenti setelah dia didiagnosa menderita kanker kolon pada Maret tahun lalu.

Meski demokrasi di Filipina belum sepenuhnya seperti harapan Cory, namun tak ada yang sangsi pada sosok Cory sebagai negarawan yang selalu optimistis dan tak kenal lelah berjuang. Perempuan Asia pertama yang tampil sebagai presiden perempuan di dunia ini akan selalu dikenang dalam sejarah demokrasi, bukan hanya bagi Filipina, tetapi juga bagi seluruh dunia. Selamat jalan Corazon Aquino!


sumber : www.inilah.com

H1N1 Masuk RSUD Sragen


Selama beberapa hari ini hari yang sibuk di RSUD Sragen. Gimana ga sibuk, lha wong banyak wartawan yang keluar masuk RSUD Sragen hanya untuk mencari info tentang Fu Babi. Zal Melati, yang merupakan zal khusus penyakit dalam sangat sibuk dengan hiruk pikuk wartawan yang sedang mencari info tentang flu babi. Sudah pasti, kesibukan itu juga membuat aktivitas di zal menjadi lebih hidup. Seluruh perawat, akper dan akbid dan so pasti ko ass ikut sibuk. Binta ma Dapper bahkan masuk Koran walaupun Cuma tangannya aja.. heheh..


Irsat bahkan masuk tivi, di sorot kamera sok jaim ngomong aneh-aneh bikin malu-maluin.. Udah gitu dia pake jas atas naman Sani Rachman walaupun mukanya tetap D Irsat Syafardi. Pencatutan itu namanya sat… huehuehue..

Hari pertama langsung di follow up tu pasien. Kebetulan, ada baju khusus akhirnya kami bertiga minus dapper memutuskan untuk follow up pasien. Baju khusus itu warnanya putih dilengkapi dengan masker dan lain sebagainya.. pokoknya mirip astronot.

Aku bagian nyatet-nyatet ma binta, irsat bagian periksa-periksa.. serem mau contact langsung ma pasien walaupun masuk suspek tapi tetap aja ngeri.. Pasien demam tinggi, sesak pula.. belum lagi pasien TKW dari Hongkong.. Nah di sono kan endemic H1N1..

Habis follow up di zal melati, kita lanjutin follow up di zal tulip. Kebetulan di melati ada dua, tulip ada satu.. Jadi kemana-mana pake jas astronot.. hahaha.. harusnya disposable tapi karena kurang stok akhirnya di bawa kemana-mana..

Setelah sempat menghebohkan zal melati and tulip, gossip yang berkembang di kalangan bangsal katanya yang mengarah positif flu babi yang di zal tulip. Justru yang di zal melati negative semua. Padahal Cuma febris biasa, tapi semua pintu dan jendela benar-benar ditutup diisolasi dari dunia luar. Yang lebih kasihan zal melati yang dihuni TKW asal Hongkong. Mungkin karena tracknya kerja aja yang di Hongkong sehingga semua orang berfikir dialah yang mengidap flu babi. Setelah di observasi beberapa hari ternyata hanya febris causa ISPA. Menyebalkan ga sich… wakakakak.. akhirnya sekarang udah BLPL.

Yaaach.. itulah sepenggal cerita flu babi yang sempat membuat heboh RS.. Tapi mau bagaimana lagi, semua harus dihadapi dengan senyum cie ileeee…

Case : Arthritis Gout

STATUS PASIEN
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. AP
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 60 tahun
Pekerjaan : Tani
Status : Menikah
Agama : Islam
Alamat : Banyu urip, RT 14, Sambung Macan
Nomor RM : 280147
Tanggal masuk : 14 Juli 2009

II. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan pada tanggal 14 Juli 2009 pukul 13.30, dilakukan secara autoanamnesis.

Keluhan Umum : Nyeri lutut kanan

Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada lutu kanan sejak 4 hari yang lalu, rasa nyeri dirasakan sampai ke tungkai kanan bawah yang menyebabkan pasien tidak dapat berjalan, pasien tidak merasakan demam, pasien juga menyangkal pusing, sesak nafas, nyeri pada perut, BAB dan BAK pasien lancer. Keluhan nyeri pada lutut hanya dirasakan pada lutut sebelah kanan. Keluhan tersebut sudah sering kambuh-kambuhan, setiap kambuh dibawa ke praktek dokter dan keluhan berkurang. Namun saat serangan terakhir keluhan tidak berkurang sehingga dibawa ke RS.

Anamnesis Sistem
Sistem Serebrospinal : deman (-), pusing (-)
Sistem Kardiovaskuler : nyeri dada (-)
Sistem Respirasi : batuk (-), sesak nafas (-)
Sistem Gastrointestinal : nyeri perut (-), mual dan mutah (-), diare (-)
Sistem Urogenital : BAK lancar
Sistem Muskuloskeletal : bengkak pada lutut kanan disertai dengan nyeri, kaki kanan terdapat keterbatasan gerak.

Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat trauma disangkal
Riwayat DM dan hipertensi disangkal
Riwayat Asam urat.

Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang memiliki sakit serupa
Kebiasaan dan lingkungan
Pasien bekerja di kebun. Pasien tidak bekerja mengangkat beban yang berat.

Resume Anamnesis
Seorang pasien laki-laki, usia 60 tahun datang ke IGD RSU Sragen dengan keluhan nyeri pada lutut kanan. Nyeri terasa menjalar hingga tungkai kanan bawah menyebabkan pasien tidak dapat berjalan. Keluhan sudah sering kambuh namun dibawa ke dokter dan disuntik keluhan membaik. Pasien menyangkal adanya trauma dan memiliki riwayat penyakit asam urat.

III. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan di bangsal melati pada tanggal 14 Juli 2009 pukul 14.00 WIB
Status generalis : keadaan umum baik, kesadaran compos mentis
Pemeriksaan vital sign
Tekanan darah : 140/90
Nadi : 72 kali/menit
Respirasi : 23 kali/menit
Suhu : 37o C

Pemeriksaan Kepala
Konjungtiva anemis (+/+), sclera ikterik (-/-)
Pemeriksaan leher
Tidak ada deviasi trakea, tidak ada pembesaran tiroid, kelenjar limfonodi leher tidak teraba, JVP tidak meningkat.


Pemeriksaan Thorak
Pemeriksaan Fisik Jantung
Inspeksi : tidak ada tanda-tanda inflamasi, dinding dada simetris kanan dan kiri, tidak ada retraksi dinding dada, pulsasi ictus cordis terlihat di SIC IV linea midclavicularis sinistra.
Palpasi : tidak teraba massa, ictus cordis teraba di di SIC IV linea midclavicularis sinistra.
Perkusi : redup di bagian jantung, batas bawah paru dan jantung di SIC IV linea midclavicula sinistra dan batas atas setinggi SIC III linea parasternalis kiri.
Auskultasi : Suara jantung I dan II regular, tidak ada bising.

Pemeriksaan Fisik Paru
Inspeksi : tidak ada tanda-tanda inflamasi, dinding dada simetris kanan dan kiri, tidak ada ketinggalan gerak, tidak ada retraksi dinding dada.
Palpasi : tidak teraba massa, tidak ada krepitasi, vocal fremitus normal.
Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru. Batas hepar dan paru lobus kanan hepar terletak setinggi SIC VI linea midclavicularis dextra.
Auskultasi : Suara pernapasan bronchial dan vesikuler, tidak ada wheezing dan ronki.

Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : bentuk dinding perut datar, tidak ada sikatrik
Auskultasi : peristaltic (+) 18 x/menit
Palpasi : nyeri tekan epigastrium (+), hepar dan lien tidak teraba.
Perkusi : timpani dikeempat kuadaran abdomen.

Pemeriksaan Ekstremitas
Pada lutut kanan terlihat pembengkakan dengan keterbatasan gerak pada articulation genue dextra. Daerah tersebut tampak hangat disertai dengan nyeri tekan. Kekuatan otot ekstermitas atas kanan dan kiri 5, ekstermitas bawah kiri 5 dan kanan 1.


IV. RESUME PEMERIKSAAN FISIK
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien baik, vital sign didapatkan TD 140/90, Nadi 72x/menit, Respirasi 23x/menit, suhu 37oC. Pemeriksaan thorak tidak didapatkan kelainan. Pemeriksaan abdomen tidak didapatkan kelainan. Hepar dan lien tidak membesar. Pemeriksaan ekstermitas terdapat pembengkakan dan nyeri tekan pada articulation genue dextra.

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan adalah sebagai berikut :
Pemeriksaan Hasil
Tgl 14/7/09 Hasil
Tgl 16/7/09 Satuan Nilai Normal
WBC 17,9 14,4 103/ul 4,8-10,8
RBC 3,00 3,55 106/ul 4,7-6,1
HGB 8,9 9,0 g/dl 14-18
HCT 24,6 28,0 % 42-52
MCV 82,0 78,9 Fl 80-94
MCH 29,7 25,4 Pq 27-31
MCHC 36,2 32,1 g/dl 33-37
PLT 383 333 103/ul 150-450
RDW-CV 15,5 17,6 % 11,5-14,5
PDW 10,0 10,7 fl 9-13
MPV 8,1 8,7 fl 9,2-11,1
P-LCR 13,2 17,1 % 15-25
Diff
Neutrofil% 84,6 82,8 % 40-74
Limfosit% 7,0 9,4 % 19-48
MXD% 8,4 7,8 % 4-18
Neutrofil# 15,1 11,9 103/ul 1,5-7
Limfosit# 1,3 1,4 103/ul 1-3,7
MXD 1,5 1,1 103/ul 0-1,2
LEDI/II 138/140 mm/jam 0-15
Golongan Darah A
Glukosa Sewaktu 129
SGOT 28 ul L : <>
W : <>
SGPT 23 ul L : <>
W : <>
Ureum 30,2 % 10-50
Creatinin 0,83 % L : 0,6-1,1
>W : 0,5-0,9

Hasil Pemeriksaan Foto Articulatio genue dextra : Tidak ditemukan kelainan pada articulation genue dextra.


Berdasarkan hasil anamnesis, pasien mengeluhkan nyeri lutut kanan yang menyebabkan keterbatasan gerak. Pasien menyangkan adanya riwayat trauma pada sendi tersebut. Pasien memiliki riwayat asam urat. Hasil pemeriksaan fisik ditemukan edema pada sendi kanan diserta dengan nyeri tekan, terdapat keterbatasan gerak pada sendi kanan. Hasil pemeriksaan laboraorium ditemukan peningkatan sel darah putih (17,9 x 103 u/l), peningkatan asam urat 13%, dan anemia 8,9 g/dl. Dari hasil ini sebenarnya belum spesifik mengarahkan kepada arthritis gout karena menurut penelitian sekitar 40% pasien gout tidak terdapat peningkatan asam urat. Akan tetapi masih dapat disebabkan oleh arthritis septic karena terjadi peningkatan jumlah sel darah putih (17,9 x 103 u/l) dan pseudogout karena belum dilakukan pemeriksaan aspirasi cairan sendi untuk melihat kristal CPPD (calcium phyrophosphate dehidrogenase) . Hasil pemeriksaan foto rontgen articulation genue tidak ditemukan adanya penyempitan celah sendi, osteofit dan kondrokalsinosis sehingga untuk sementara diagnosis pseudogout dapat disingkirkan sebelum melakukan pemeriksaan cairan sendi untuk melihat ada tidaknya krital CPPD.

Arthritis Gout
Arthritis gout merupakan penyakit yang terjadi akibat deposisi Kristal monosodium urat pada jaringan atau akibat supersaturasi asam urat didalam cairan ekstraseluler. Pada arthritis gout, gejala yang muncul sama dengan arthritis septic yaitu nyeri pada sendi yang terkena, bengkak kemerahan dan disertai dengan gejala sistemik demam dan kelemaham umum. Namun pada arthritis gout sendi yang sering terkena adalah sendi MTP 1 (Metatarsofalageal 1) yang sering disebut podagra, namun dapat juga terjadi pada sendi-sendi yang lain hanya saja insidensinya rendah. Pada pasien, masih belum dapat diketahui apakah mengarah pada arthritis gout atau arthritis septic jika menilai dari gejala-gejala yang dialami oleh pasien. Untuk dapat memastikannya diperlukan pemeriksaan cairan sendi.
Hasil pemeriksaan laboratorium terdapat peningkatan asam urat sebesar 13%. Namun belum dapat didiagnosa gout. Pada arthritis gout, terjadi deposit krital monosodium urat pada persendian yang terkena. Deposit MSU tersebut dapat mengaktivasi komplemen sehingga terjadi opsonisasi. Aktivasi komplemen tersebut dapat membentuk membrane attack complex yang merupakan komponen akhir proses aktivasi kompleman. Pada arthritis gout berbagai sel yang berperan adalah makrofag, neutrofil sel synovial yang menghasilkan berbagai meditor komiawi yang menyebabkan kerusakan jaringan dan mengaktivasi berbagai sel peradangan.

Untuk dapat menegakkan diagnose, diperlukan pemeriksaan aspirasi cairan sendi untuk dapat mengetahui Kristal MSU dan ada tidaknya bakteri pada cairan sendi. Pada arthritis gout, dengan menemukan Kristal MSU pada tofi merupakan diagnose spesifik. Akan tetapi, tidak semua pasien mempunyai tofi sehingga tes diagnostic ini kurang sensitif.

Arthritis Septik
Arthritis septic merupakan peradangan pada sendi yang dsebabkan oleh infeksi bakteri. Bakteri yang menginfeksi adalah Staphylococcus aereus dengan gejala nyeri sendi yang hebat, bengkak pada sendi, kaku dan terjadi gangguan fungsi. Disamping itu muncul gejala sistemik yaitu demam dan kelemahan umum. Sendi yang sering mengalami arthritis septic adalah sendi lutut dan sendi panggul.

Hasil laboratorium yang menunjukkan adanya peningkatan angka leukosit yang cukup tinggi. Pada arthritis septic bakteri masuk ke celah sendi melalui hematogen dan akan berkembang didalam cairan sendi. Sebagian bakteri akan mati karena mengalami fagositosis oleh synovial lining cells dan sebagian membentuk abses dalam membrane synovial. Bila bakteri mencapai sinovium melalui aliran darah, maka kuman akan berkembang biak dan membentuk abses subsinovial yang akhirnya pecah dan bakteri masuk ke dalam rongga sendi. Produk-produk bakteri akan merangsang synovial mencetuskan TNF alfa dan IL 1 beta yang akan mencetuskan infiltasi sel-sel PMN. Bakteri akan difagosit oleh sel-sel PMN dan komponen bakteri yang membentuk kompleks antigen-antibodi akan mengaktivkan komplemen sehingga terjadi fagositosis. Fagositosis bakteri yang mati oleh sel PMN juga dapat menyebabkan autolysis sel, PMN akan melepaskan enzim lisosom kedalam sendi yang menyebabkan kerusakan synovial, ligament dan rawan sendi. Selain itu, sel PMN juga dapat merangsang metabolisme asam arakhidonat dan melepaskan kolagenase, enzim-enzim proteolitik serta IL 1 sehingga reaksi inflamasi bertambah berat.


Untuk arthritis septic, pemeriksaan yang diperlukan adalah aspirasi cairan sendi yang harus segera dilakukan untuk analisis dengan pengecetan gram dan kultur cairan sendi.



1. Rencana Terapi
Penatalaksanaan yang dilakukan pada pasien dengan pemberian Infus RL, Injeksi ceftriakson, injeksi ranitidine, injeksi ketoprefen, tablet alopurinol, tablet B19 dan diet TKTP.

Terapi farmakologi meliputi :
Infus RL 20 tpm
Pemberian infuse RL digunakan untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh pasien. Cairan RL pada pasien diberikan 20 tpm.
Injeksi Ceftriakson
Antibiotik yang diberikan pada pasien adalah injeksi ceftriakson 1 ampul. Ceftriakson merupakan antibiotic DOC untuk N. gonnorhoeae dan batang gram negatif.
Injeksi Ketoprofen
Pemberian injeksi ketoprofen untuk menghilangkan nyeri yang dialami pasien. Ketoprofen termasuk dalam golongan obat anti inflamasi non steroid (OAINS), derivat asam propionat. Obat anti inflamasi non steroid merupakan obat yang mempunyai efek antipiretik dan antiinflamasi. Mekanisme kerjanya adalah dengan cara menghambat sintesa prostaglandin, yang merupakan suatu zat yang dapat menyebabkan inflamasi.
Injeksi Ranitidin
Pemberian injeksi ranitidine untuk menekan efek samping pemberian ketoprefen. Ranitidine merupakan golongan antagonis H2 reseptor yang fungsinya untuk mencegah terjadinya nyeri lambung, mual dan muntah. Pada pasien, pemberian ranitidine dimaksudkan untuk mencegah efek samping pemberian OAINS ketoprefen.
Tablet Alopurinol 100 mg
Pemberian Allopurinol 3x100 mg pada pasien untuk menurunkan kadar asam urat. Allopurionol merupakan golongan inhibitor xanthien oxidase yang merupakan enzim yang menghambat sintesis asam urat dari hypoxanthine
Tablet B19
Pada pasien diperlukan pemberian multivitamin untuk dapat mempertahankan daya tahan tubuh. Multivitamin yang digunakan adalah B19


Terapi non farmakologi meliputi
Tirah baring
Progresifitas perjalanan penyakit pasien sangat tinggi. Pada follow up yang dilakukan pada hari pertama masuk RS keluhan yang dirasakan hanya pada lutut kanan, namun pada hari kedua dan ketiga nyeri juga terjadi pada lutut kiri. Oleh karena itu pasien perlu di istirahatkan untuk mengurangi aktifitas sendi lutut.
Diet TKTP
Diet TKTP diperlukan untuk mengatur asupan nutrisi pada pasien khususnya asupan purin pada pasien. Untuk mengontrol kadar asam urat pada pasien perlu dilakukan edukasi menghindari makanan yang mengandung purin seperti belinjo, bayam jeroan-jeroan.
Transfusi darah untuk mengoreksi anemia yang dialami pasien.
Pada pasien juga dilakukan pemberian transfuse PRC dikarenakan hemoglobin cukup rendah yakni 8,9 g/dl. Setelah di transfusi meningkat hanya 9 g/dl.

2. Rencana monitoring
Monitoring angka asam urat, jumlah sel darah putih dan hemoglobin.
Monitoring efektifitas pemberian obat kepada pasien.
Monitoring masukan nutrisi pada pasien.





















Kinerja KPU dipertanyakan??


Pemilihan umum tahun ini merupakan pemilu yang paling buruk dalam catatan sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Sejarah mencatat pemilu tahun 2009 ini penuh dengan ketidak siapan dan kesemerawutan yang mengakibatkan hilangnya sense of trust masyarakat kepada KPU. Permasalahan muncul termasuk masalah DPT yang tidak akurat. Dapat dibayangkan, H-2 sebelum pilpres para capres melakukan judicial review tetang penggunaan KTP untuk meminimalisir golput yang kemungkinan besar terjadi karena tidak masuk ke dalam DPT didaerah tertentu.


Sebelumnya juga masih ingat dibenak kita tentang penetapan caleg terpilih yang menuai banyak kontroversi. Bukan hanya itu, pasca pieg kemarin, KPU salah melakukan penghitungan salah satu caleg terpilih sehingga langsung melakukan klarifikasi ulang. Sampai kasus yang paling hangat saat ini, adalah kasus perubahan kursi DPR yang banyak menguntungkan partai-partai besar.

Perubahan penghitungan kursi tersebut terjadi pada penghitungan tahap satu diikuti oleh parpol yang memenuhi BPP. Missal BPP 50 ribu suara, Bila memperoleh 126 ribu suara, partai A otomatis mendapatkan dua kursi, sisa suara 26 ribu diikutkan pada penghitungan tahap dua. Nah, ditahap dua ini yang berhak ikut adalah partai peraih suara 50 persen BPP. Itu dikompetisikan dengan sisa suara parpol yang sudah dapat jatah pada tahap satu. Pemenangnya adalah suara terbanyak. Misal, sisa suara partai A 26 ribu sedangkan partai B memperoleh 30 ribu suara, dengan demikian yang mendapatkan kursi adalah partai B.

Peghitungan MA menyangkut penghitungan tahap dua

Kursi diberikan kepada parpol yang memiliki sisa suara dari perhitungan tahap satu. Sebab putusan MA mengakui seluruh suara (termasuk suara yang sudah dihitung pada tahap satu) untuk dihitung pada tahap dua. Contoh, sisa suara partai A tersebut adalah 26 ribu sedangkan partai B memperoleh 30 ribu suara. Dengan demikian yang mendapatkan kursi adalah partai A karena sisa dari tahap satu.

Menyangkut masalah kinerja KPU dalam pemilu kali ini, jelas ini akan menimbulkan preseden buruk bagi masyarakat yang berdampak pada peningkatan golput yang kemungkinan dapat lebih besar lagi dikemudian hari. Perlu adanya pembenahan dari segi kinerja dan prodktivitas kerja KPU dimasa yang akan datang agar permasalahan demi permasalahan tidak bermunculan ke permukaan. Semoga dengan waktu tersisa KPU dapat menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

Persiapan menghadapi Ramadhan

Ramadhan adalah bulan penuh berkah, penuh berkah dari semua sisi kebaikan. Oleh karena itu, umat Islam harus mengambil keberkahan Ramadhan dari semua aktifitas positif dan dapat memajukan Islam dan umat Islam. Termasuk dari sisi ekonomi, sosial, budaya dan pemberdayaan umat. Namun demikian semua aktifitas yang positif itu tidak sampai mengganggu kekhusu’an ibadah ramadhan terutama di 10 terakhir bulan Ramadhan. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan bulan puasa sebagai bulan penuh amaliyah dan aktivitas positif. Selain yang telah tergambar seperti tersebut di muka, beliau juga aktif melakukan kegiatan sosial kemasyarakatan. Rasulullah saw. menikahkan putrinya (Fathimah) dengan Ali RA, menikahi Hafsah dan Zainab.

Persiapan Mental
Persiapan mental untuk puasa dan ibadah terkait lainnya sangat penting. Apalagi pada saat menjelang hari-hari terakhir, karena tarikan keluarga yang ingin belanja mempersiapkan hari raya, pulang kampung dll, sangat mempengaruhi umat Islam dalam menunaikan kekhusu’an ibadah Ramadhan. Dan kesuksesan ibadah Ramadhan seorang muslim dilihat dari akhirnya. Jika akhir Ramadhan diisi dengan i’tikaf dan taqarrub yang lainnya, maka insya Allah dia termasuk yang sukses dalam melaksanakan ibadah Ramadhan.

Persiapan ruhiyah (spiritual)
Persiapan ruhiyah dapat dilakukan dengan memperbanyak ibadah, seperti memperbanyak membaca Al-Qur’an saum sunnah, dzikir, do’a dll. Dalam hal mempersiapkan ruhiyah, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam mencontohkan kepada umatnya dengan memperbanyak puasa di bulan Sya’ban, sebagaimana yang diriwayatkan ‘Aisyah ra. berkata:” Saya tidak melihat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam menyempurnakan puasanya, kecuali di bulan Ramadhan. Dan saya tidak melihat dalam satu bulan yang lebih banyak puasanya kecuali pada bulan Sya’ban” (HR Muslim).

Persiapan fikriyah
Persiapan fikriyah atau akal dilakukan dengan mendalami ilmu, khususnya ilmu yang terkait dengan ibadah Ramadhan. Banyak orang yang berpuasa tidak menghasilan kecuali lapar dan dahaga. Hal ini dilakukan karena puasanya tidak dilandasi dengan ilmu yang cukup. Seorang yang beramal tanpa ilmu, maka tidak menghasilkan kecuali kesia-siaan belaka.

Persiapan Fisik dan Materi
Seorang muslim tidak akan mampu atau berbuat maksimal dalam berpuasa jika fisiknya sakit. Oleh karena itu mereka dituntut untuk menjaga kesehatan fisik, kebersihan rumah, masjid dan lingkungan. Rasulullah mencontohkan kepada umat agar selama berpuasa tetap memperhatikan kesehatan. Hal ini terlihat dari beberapa peristiwa di bawah ini :
• Menyikat gigi dengan siwak (HR. Bukhori dan Abu Daud).
• Berobat seperti dengan berbekam (Al-Hijamah) seperti yang diriwayatkan Bukhori dan Muslim.
• Memperhatikan penampilan, seperti pernah diwasiatkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam kepada sahabat Abdullah ibnu Mas’ud ra, agar memulai puasa dengan penampilan baik dan tidak dengan wajah yang cemberut. (HR. Al-Haitsami).

Sarana penunjang yang lain yang harus disiapkan adalah materi yang halal untuk bekal ibadah Ramadhan. Idealnya seorang muslim telah menabung selama 11 bulan sebagai bekal ibadah Ramadhan. Sehingga ketika datang Ramadhan, dia dapat beribadah secara khusu’ dan tidak berlebihan atau ngoyo dalam mencari harta atau kegiatan lain yang mengganggu kekhusu’an ibadah Ramadhan.

Merencanakan Peningkatan Prestasi Ibadah (Syahrul Ibadah)
Ibadah Ramadhan dari tahun ke tahun harus meningkat. Tahun depan harus lebih baik dari tahun ini, dan tahun ini harus lebih baik dari tahun lalu. Ibadah Ramadhan yang kita lakukan harus dapat merubah dan memberikan output yang positif. Perubahan pribadi, perubahan keluarga, perubahan masyarakat dan perubahan sebuah bangsa. Allah SWT berfirman : « Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri » (QS AR- Ra’du 11). Diantara bentuk-bentuk peningkatan amal Ibadah seorang muslim di bulan Ramadhan, misalnya; peningkatan, ibadah puasa, peningkatan dalam tilawah Al-Qur’an, hafalan, pemahaman dan pengamalan. Peningkatan dalam aktifitas sosial, seperti: infak, memberi makan kepada tetangga dan fakir-miskin, santunan terhadap anak yatim, beasiswa terhadap siswa yang membutuhkan dan meringankan beban umat Islam. Juga merencanakan untuk mengurangi pola hidup konsumtif dan memantapkan tekad untuk tidak membelanjakan hartanya, kecuali kepada pedagang dan produksi negeri kaum muslimin, kecuali dalam keadaan yang sulit (haraj).

Menjadikan Ramadhan sebagai Syahrut Taubah (Bulan Taubat)
Bulan Ramadhan adalah bulan dimana syetan dibelenggu, hawa nafsu dikendalikan dengan puasa, pintu neraka ditutup dan pintu surga dibuka. Sehingga bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat kondusif untuk bertaubat dan memulai hidup baru dengan langkah baru yang lebih Islami. Taubat berarti meninggalkan kemaksiatan, dosa dan kesalahan serta kembali kepada kebenaran. Atau kembalinya hamba kepada Allah SWT, meninggalkan jalan orang yang dimurkai dan jalan orang yang sesat.

Taubat bukan hanya terkait dengan meninggalkan kemaksiatan, tetapi juga terkait dengan pelaksanaan perintah Allah. Orang yang bertaubat masuk kelompok yang beruntung. Allah SWT. berfirman: “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung” (QS An-Nuur 31).

Oleh karena itu, di bulan bulan Ramadhan orang-orang beriman harus memperbanyak istighfar dan taubah kepada Allah SWT. Mengakui kesalahan dan meminta ma’af kepada sesama manusia yang dizhaliminya serta mengembalikan hak-hak mereka. Taubah dan istighfar menjadi syarat utama untuk mendapat maghfiroh (ampunan), rahmat dan karunia Allah SWT. “Dan (dia berkata): "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa." (QS Hud 52)

Menjadikan bulan Ramadhan sebagai Syahrut Tarbiyah, Da’wah
Bulan Ramadhan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para da’i dan ulama untuk melakukan da’wah dan tarbiyah. Terus melakukan gerakan reformasi (harakatul ishlah). Membuka pintu-pintu hidayah dan menebar kasih sayang bagi sesama. Meningkatkan kepekaan untuk menolak kezhaliman dan kemaksiatan. Menyebarkan syiar Islam dan meramaikan masjid dengan aktifitas ta’lim, kajian kitab, diskusi, ceramah dll, sampai terwujud perubahan-perubahan yang esensial dan positif dalam berbagai bidang kehidupan. Ramadhan bukan bulan istirahat yang menyebabkan mesin-mesin kebaikan berhenti bekerja, tetapi momentum tahunan terbesar untuk segala jenis kebaikan, sehingga kebaikan itulah yang dominan atas keburukan. Dan dominasi kebaikan bukan hanya dibulan Ramadhan, tetapi juga diluar Ramadhan.

Menjadikan Ramadhan sebagai Syahrul Muhasabah (Bulan Evaluasi)
Dan terakhir, semua ibadah Ramadhan yang telah dilakukan tidak boleh lepas dari muhasabah atau evaluasi. Muhasabah terhadap langkah-langkah yang telah kita perbuat dengan senantiasa menajamkan mata hati (bashirah), sehingga kita tidak menjadi orang/kelompok yang selalu mencari-cari kesalahan orang/kelompok lain tanpa mau bergeser dari perbuatan kita sendiri yang mungkin jelas kesalahannya. Semoga Allah SWT senantiasa menerima shiyam kita dan amal shaleh lainnya dan mudah-mudahan tarhib ini dapat membangkitkan semangat beribadah kita sekalian sehingga membuka peluang bagi terwujudnya Indonesia yang lebih baik, lebih aman, lebih adil dan lebih sejahtera. Dan itu baru akan terwujud jika bangsa ini yang mayoritasnya adalah umat Islam kembali kepada Syariat Allah

Sumber : www.hudzhaifah.org